Rabu, 16 Desember 2009
kesayanganku
Kau yang lugu, lucu, dan menyenangkan
Saat kau kecil dulu, waktu umurmu hanya beberapa bulan
Kubawa ke kamar ku, ketika kau kedinginan kumatikan AC Kamar
Tangismu membuat hatiku resah, kucarikan tempat yang mungkin akan menenangkanmu
Insomniamu pun menjaga mataku dari terlelap, walau tidurku yang akhirnya kukorbankan
Betapa tidak, karena kau adalah kesayanganku.
Beranjak dewasa kau sudah pandai untuk mengajakku bercanda
Kau naik ke mukaku, hanya untuk membangunkanku dari tidurku
Kau naik ke dadaku, hanya untuk menidurkan dirimu di diriku
Kau yang sangat lucu, tidak pernah ku memarahimu
Walaupun lampu meja ibuku menjadi bayarannya
Bagaimana bisa, karena kau adalah kekasihku.
Setelah dewasa kuberikan kebebasan kepadamu
Tapi kebebasan yang kuberikan membuat kulupa akan dirimu
Ketika kau datang untuk mendapatkan belaian dariku, kuhanya memandangmu sesaat
Ketika kau memanggilku dengan suara lugumu, kuhanya menegurmu dengan suara datarku
Tapi itu tidak membuatmu bosan untuk berbaring menunggu belaianku
Tidak pula menunggu dari teguran sayangku.
Harimu kini sudah menjadi berat, tidak lagi terdengar suara lucumu
Melainkan suara kesakitan akan batukmu
Apakah kau marah denganku yang melupakanmu
Matamu menjawab sebaliknya, matamu menandakan bahwa kau merindukanku
Kini aku pun merindukanmu, kurindu akan suaramu memanggilku
Kurindu akan kehadiranmu di rumahku, di rumahmu
Sudah lama aku tidak melihatmu, ingin ku melihatmu kembali
Tuk bilang, "Mercy, kau adalah kucing kesayanganku".
Selamat jalan kucingku, selamat jalan kesayanganku
Kuharap ada maafmu untuk diriku yang khilaf ini
Kau akan selalu ada di hatiku MERCY.
Selasa, 15 Desember 2009
Paku dan Pagar
Anak itu bertanya kepada sang guru "Apakah yang harus saya lakukan untuk menghilangkan perilaku buruk saya?". Sang guru menjawab "Setiap kali kamu berbuat salah, maka tancapkanlah paku di salah satu pagar rumahmu, apabila sudah penuh pagar itu oleh paku, maka datanglah kembali kepadaku."
Beberapa hari kemudian, anak itu kembali ke tempat guru bijak. Sang guru berkata "pasti pagarmu telah penuh dengan paku, oleh karena itu tancapkanlah kembali paku ke salah satu pagar rumahmu, dan apabila pagar itu sudah penuh, kembalilah lagi kepadaku".
Setelah menancapkan tiap paku ke pagar, maka anak itu berpikir akan lebih mudah untuk tidak berbuat nakal daripada repot-repot menancapkan paku ke pagar. Oleh karena itu, beberapa hari setelah itu, si anak kembali lagi ke tempat guru bijak. Sang guru berkata "pasti pagarmu telah penuh dengan paku, maka sekarang lakukanlah sebaliknya, setiap kali kemu berbuat kebaikan, maka cabutlah paku dari pagar rumahmu, dan apabila semua paku telah tercabut kembalilah kepadaku".
Tidak lama kemudian anak itu kembali ke tempat guru bijak. Maka sang guru berkata "Aku yakin kedatanganmu kali ini untuk memberitahukan bahwa tiap paku di pagar rumahmu sudah kau cabuti, mulai hari ini kau telah menjadi anak yang baik, mulai hari ini kau telah menjadi sesesorang yang lebih bijak, tapi dapatkah kau merubah pagarmu menjadi seperti sedia kala?. Setiap paku yang kau tancapkan ke pagar menandakan luka yang kau goreskan pada hati seseorang, walaupun sudah kau cabut paku itu dari pagar, walaupun kau sudah atau langsung meminta maaf kepada orang yang kau lukai, tetapi bekas luka itu masih tetap ada dan tidak akan kembali seperti semula.".
Dari cerita ini bisa kita ambil kesimpulan bahwa janganlah membuat luka terhadap hati sesorang, karena luka yang kita goteskan di hatinya, tidak akan pernah hilang. Kita tidak bisa mengharapkan apabila kita sudah meminta maaf kepada seseorang, maka segalanya akan kembali seperti sedia kala.
Oleh karena itu, marilah kita jaga perasaan orang lain, hiduplah harmoni dengan menjaga kedamaian dan persahabatan. Karena seperti orang bijak katakan "mempunyai musuh satu seakan-akan kelebihan, mempunyai teman seribu seakan-akan kekurangan.".
(diilhami dan dikutip dari : Andrie Wongso)
Sabtu, 28 November 2009
Kepiting Haram..
Siapa yang tidak pernah makan kepiting? Saya rasa hampir semua orang pernah memakan binatang satu ini, karena dagingnya yang lezat, walaupun dilapisi kulit yang keras tetapi bukan halangan bagi orang untuk menyantapnya (bukankah untuk mendapatkan kenikmatan harus didahului dengan usaha yang keras dan pengorbanan). Bagi kita yang beragama islam, masihkah kita berpendapat bahwa binatang yang hidup di dua alam pada umumnya dan kepiting pada khususnya hukumnya adalah HARAM? Untuk menjawab pertanyaan itu, mari kita kaji dan telusuri bersama.
Kepiting, tentu yang kebayang ketika kata itu disebutkan adalah capit, merah, seafood, saus tiram, saus padang, balado, sampai Mr. Crab. Tentu bayangan akan kelezatan kepiting yang lebih banyak terbayang oleh kita, apakah anda ingin langsung menyantapnya? Tidakkah anda takut berdosa? Bukankah kepiting itu hukumnya haram? Jangan terburu-buru menyimpulkan.
Memang banyak yang bilang bahwa binatang yang hidup di dua alam (darat dan air) hukumnya adalah haram untuk dimakan, tapi janganlah kita langsung memutuskan untuk setuju dengan pernyataan tersebut, mengapa? Saya akan memberitahukan kepada anda alasan yang cukup mengagetkan anda. Bahwa sebenarnya hukum haram memakan hewan yang hidup di dua alam bukanlah ajaran islam melainkan ajaran katholik (pada perjanjian lama) dan yahudi.
Kaget? Jangan terlalu lama kagetnya, mari kita lanjutkan dan cari tahu kebenarannya. Dalam ajaran islam ada peraturan yang mengajarkan kepada kita makanan yang seperti apa atau hewan apa yang boleh kita makan, mari kita lihat surat Al-Maidah ayat 96:
"Dihalalkan bagimu binatang buruan laut, sebagai makanan yang lezat bagimu ...",(Al-Maidah : 96)
dan hadist berikut :
“Laut itu airnya suci dan bangkainya halal." (HR : Abu Hurairah)
Untuk saat ini, dari penggalan surat dan hadist di atas dapat kita simpulkan bahwa segala yang ada di laut adalah halal. Karena menurut Rasulullah :
"bangkai pun yang ada di laut halal hukumnya, karena hanya ada dua bangkai yang halal (ikan dan belalang)." (HR : Ahmad bin Hanbal)
Bukankah kepiting itu hewan laut, tinggal di dalam laut, sebagaimana Mr. Crab berjualan crapy patty di Bikini Bottom. Tapi masih ada yang meragukan karena kepiting itu hewan yang hidup di laut maupun di darat. Untuk itu mari kita lihat firman Allah berikut ini :
“Dialah Allah yang menciptakan segala yang ada di bumi ini untuk kalian semua.” (Al Baqarah:29),
serta Hadist berikut :
"Halal adalah apa yang dihalalkan Allah dalam kitab-Nya, haram adalah yang diharamkan Allah dalam kitab-Nya, sedangkan apa yang tidak dinyatakan halal atau haram, maka itu termasuk yang dimaafkan untuk kalian makan.". (HR : Ibnu Majah dan Turmuzi)
Maka dari sinilah kita menetapkan hukum memakan kepiting tersebut.
TIdak disebutkan dalam Al-Qur’an dan Hadist hukum untuk memakan kepiting, oleh karena itu ketentuannya kembali kepada sepanjang tidak merusak jasmani dan rohani maka hukumnya adalah halal. kata beberapa orang "Kepiting hidup di dua alam, oleh karena itu ia haram, karena terlihat menjijikan". Naif sekali jika ada orang yang berpendapat demikian, bukankah kambing jarang mandi? Tidakkah kerbau mandi di empang? Bukankah lele memakan kotoran manusia?. Dan lagi kepiting bukanlah hewan yang hidup di dua alam, tidak seperti katak yang mempunyai 2 alat pernapasan (paru-paru dan kulit). Kepiting hanya memiliki satu (insang). Kepiting bukannya dapat hidup di darat, tetapi dapat bertahan hidup di darat selama 4-5 hari, dengan menggunakan cadangan air yang mereka simpan dalam insangnya. Jadi kepiting tetap tidak akan dapat hidup tanpa air.
Dari sini seharusnya kita sudah dapat menentukan mana yang benar mana yang salah, terlebih ajaran yang kita tahu selama ini yang menyebutkan bahwa kepiting itu haram adalah ajaran agama lain. Maka sudah seharusnya kita tidak mengikutinya.
A Crazy Little Thing Called Love
CINTA, sebuah kata yang hanya tediri dari dua vokal tapi suaranya menggema di pikiran dan hati semua orang. CINTA itu indah?! ia dapat membuat seorang pembunuh massal tersenyum terpuaskan apabila merasakan pelukan hangat dari kekasihnya, dapat mengubah tangis derita pemulung sampah menjadi tangis kebahagiaan ketika mendengar buah CINTAnya mandapatkan gelar sarjana, menghentikan tangis si anak ketika dipeluk oleh ibunya dan diberikan cerita lucu oleh bapaknya. Masih banyak lagi yang CINTA tawarkan pada kita, membuat remaja memejamkan dan langsung melototkan matanya ketika ia merasakan nikmatnya ciuman pertama, "what a strange feeling? it’s weird but it’s cool." kata mereka.
Mungkin anda setuju kalau kita sebut bahwa CINTA itu indah, jangan mengangguk terlebih dahulu, karena masih ada keanehan yang CINTA akibatkan, seorang pembunuh itu sehabis memeluk kekasihnya ia pergi dari hadapan kekasihnya dengan dalil ingin mencari sesuap nasi, "buat kita makan nanti malam sayang." kata dia. Ia pun pergi dengan meninggalkan sebuah senyuman kecil disertai dengan tatapan matanya yang dingin seolah tidak memikirkan apa-apa, lalu ia pun pergi membelakangi. Tak lama kemudian senyuman itupun ia lepas bagaikan topeng plastik ketika ia melihat seorang bapak separuh baya yang tubuhnya berbasuh keringat, kotor, beralaskan sandal jepit, berjalan menggunakan tongkat besi, membawa kantong hitam yang ia taruh di bahunya, dan menggenggam satu lembar uang sepuluh ribu, beberapa lembar ribuan dan tiga keping koin ratusan. Ia menghampiri bapak itu dari belakang, mengeluarkan pisau dapur sepanjang 20cm yang ia selipi di dalam celana pada pinggangnya, ditusukannya pisau itu ke punggung, ditutupnya mulut si bapak, lalu digoroklah lehernya. Bapak itupun terjatuh melepaskan tongkatnya dan menjatuhkan uang yang digenggamnya serta kantong plastik yang hanya berisikan sebuah dasi. Diambilnya semua uang itu lalu ia pun pergi, lalu pulang dengan membawa nasi bungkus yang akan dimakannya berdua dengan istrinya. Tapi tidak dengan bapak tadi, bapak itu tidak pulang dan membuat keluarganya menunggu cemas, semua anggota keluarganya bertanya-tanya, “kemanakah bapak kita pergi?, apa yang membuat bapak lama untuk kembali?” padahal ia hanya pergi untuk membelikan anaknya yang baru lulus kuliah itu dasi, di toko belakang rumah kecilnya. Disaat sang pembunuh tertawa kenyang bahagia dan menghabiskan malam dengan berCINTA bersama istrinya, tapi sang buah CINTA si pemulung menangis keras memanggil ayahnya yang mati dengan leher yang nyaris putus. Dari sini, sudahkah kita dapat menyimpulkan bahwa CINTA itu indah dan masih membawa kebahagiaan?!.
Karena ada juga dimana setelah sang ibu memeluk menghentikan tangis anaknya, dan sang bapak membuat si anak tertawa kembali, mereka bertengkar meributkan hal kecil yang bersumber dari wangi parfum di baju kerja sang suami, pertengkaran mereka didengar oleh si anak itu sendiri dan anak itupun menjadi seperti barang, yang ditarik sana sini menjadi rebutan karena perselisihan mereka, dan akhirnya membuat si anak itu untuk menangispun tidak bisa, dan pada akhirnya anak itu menjadi anak yang pemarah, pemberontak dan akhirnya terkena hasutan bandar narkoba. Hidup anak itu hancur hanya karena terbakar api cemburu yang didasari CINTA dari istri terhadap suaminya, dan rasa CINTA suami terhadap wanita selain istrinya. Apakah CINTA masih membawa kebahagiaan?!.
Karena disaat sepasang remaja menjalin CINTA yang dimulai dari ciuman di bibir, mereka merasakan nikmatnya dan CINTA merekapun semakin besar menurut mereka. Setelah ciuman di bibir sudah biasa menurut mereka dan tidak lagi cukup untuk membuktikan kekuatan CINTA mereka, maka mereka melanjutkan dengan menciumi leher sambil sang pria memegang payudara si wanita, mereka sangat menikmati adegan tersebut, hingga akhirnya mereka memutuskan untuk mengeksplorasi lebih jauh lagi dengan melepaskan semua pakaian, dan merekapun melakukan hal terlarang tersebut. "ahh..sakit yang, tapi terus, enaaak" kata si wanita, "i love you CINTA" kata si pria. Sampai saat itu mereka berpikir kalau CINTA itu sangat indah dan nikmat, tapi beberapa minggu kemudian si wanita merasakan mual-mual ketika dalam kelas, yang membuat guru dan teman-temannya bingung sekaligus mengkhawatirkan keadaannya, ia pun akhirnya memeriksakan keadaannya, dan kecurigaannya menjadi kenyataan, ia segera memberitahukan hal ini kepada sang pacar, yang membuat sang pejantan tangguh itu lemas tak terlihat lagi kegagahannya, makin hari perut makin membesar, keceriaan tak dapat lagi mereka rasakan, uang untuk aborsi tidak pula mereka dapatkkan, hanya teriakan penuh emosi dari ayah, tangisan dari bunda, cercaan dari saudara, ledekan dan gunjingan dari teman, dan penderitaan juga penyesalan dari keduanya. Hidup merekapun tidak lagi indah sebagaimana mestinya remaja seumuran mereka, walaupun mereka akhirnya dinikahkan. Karena bisa apa mereka?? untuk menghidupi anakpun masih bersumber dari orang tua mereka. Apakah CINTA itu indah?!.
Cerita di atas ini hanya sebagian gambaran dari apa yang ditawarkan oleh a crazy little thing called LOVE.